Selain terjadi perbedaan pendpata tentang waktu masuknya agama Islam ke Indonesia, terdapat pula perbedaan pendapat mengenai asal daerah agama tersebut. Berikut empat pendapat tentang asal agama Islam di Indonesia :
- Islam datang dari Gujarat, India. Pendapat ini dikemukakan oleh Pijnappel, Snouck Hurgronje, dan Moquette. Alasan yang dikemukakan, yaitu adanya batu nisan yang terdapat di Pasai, Gresik dan tempat-tempat lain yang bentuknya sama dengan nisan yang terdapat di Gujarat.
- Islam datang dari Arab. Pendapat ini dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold, Crawfurd, Niemann, dan de Hollander. Alasan yang dikemukakan adalah ditemukanya perkampungan orang Arab di pesisir pantai Sumatra. Mereka ada yang menikah dengan wanita pribumi dan menyebarkan agama Islam. Selain itu, umat Islam di Indonesia menganut mazhab Syafii seperti yang berkembang di Makkah\Mekah.
- Islam datang dari Persia. Pendapat ini dikemukakan oelh P.A Hoesein Djajadiningrat. Alasanya dikemukakanya, yaitu kebudayaan persia yang berpengaruh di Indonesia. Misalnya, peringatan 10 Muharram atau Asyura dan ejaan huruf bagi pengajian Al-quran tingkat awal.
- Islam datang dari Tiongkok. Alasan yang dikemukakan, yakni pada abad ke -9 banyak muslim Tiongkok di Kanton dan Wilayah Tiongkok Selatan lain yang mengungsi ke Jawa, sebagian ke Kedah dan Sumatra. Pendapat itu pun diperkuat dengan adanya makam Islam dan keramik Tiongkok di situs Leran.
- Saluran Islamisasi di Indonesia
Penyebaran Islam di Indonesia umumnya dilakukan secara damai, meskipun ada juga penggunaan kekuatan oleh penguasa muslim di indonesia untuk mengislamkan masyarakatnya, berikut adalah cara cara penyebaran agama Islam di Indonesia :
a. Perdagangan, Para pedagang Indonesia yang telah masuk Islam menyebarkannya kepada sesama pedagang Indonesia, tetangganya atau keluarganya dengan ini agama Islam semakin luas.
b. Perkawinan, Pedagang-pedagang dari luar tinggal cukup lama di Indonesia dan berkenalan dengan wanita-wanita pribumi dari perkenalan tersebut banyak yang kemudian berlanjut mejalin ikatan perkawinan.
c. Pertunjukkan seni, Para penyebar Islam paham tentang hal yang disukai oleh rakyat. Mereka selalu mendatang tempat-tempat diselenggarakannya pertunjukkan kesenian seperti pergelaran wayang kulit dalam pertunjukkan tersebut disisipkan pesan pesan yanng ada hubungannya dengan agama Islam.
d. Politis, Kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerjaan non-Islam. Kemenangan Islam secara politis membawa pengaruh terhadap pengislaman penduduk. kebanyakan rakyat suatu kerajaan masuk islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu seperti di Maluku dan Sulawesi.
e. Tasaswuf, Melalui tasaswuf, corak Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi memiliki persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu sehingga agama baru itu mudah dimengerti.
f. Pendidikan, Penyebaran agama Islam dilakukan melalui pendidikan baik di pesantren maupun di pondok-pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama dan ulama-ulama.
Selain itu masih ada faktor faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima di kalangan rakyat yaitu sebagai berikut :
1. Islam yang disebarkan di Indonesia telah mengalami pencampuran dengan pengaruh Hindu. Kondisi tersebut lebih memudahkan bagi masyarakat untuk menerima agama Islam.
2. Islam lebih demokratis karena tidak mengenal sistem kasta seperti dalam agama Hindu.
3. Penyebaran Islam dilakukan secara damai.
4. Islam bersifat terbuka, artinya setiap muslim dapat menyebarkan agama Islam.
Pada abad ke-16, Agama Islam mulai berpengaruh di beberapa wilayah pesisir pantai Sumatera, Jawa, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Maluku Selatan, serta Ternate-Tidore. Dikarenakan penyebaran agama Islam baru dilakukan oleh para pedagang.
Pada abad ke-18, pengaruh agama Islam mulai tersebar ke sebagian besar wilayah Indonesia, kecuali Papua dan sekitarnya, pedalaman Kalimantan, dan sebagian wilayah di Sumatera bagian selatan dan utara.
Asal Daerah Agama Islam di Indonesia dan Saluran Islamisasi di Indonesia
Reviewed by azielzabbar
on
March 08, 2019
Rating:
No comments: