- Hubungan dagang antara orang - orang India dengan Indonesia telah menyebabkan masuknya pengaruh budaya India dalam budaya Indonesia, termasuk agama Hindu dan Buddha. Tentang siapa yang menyebarkan agama Buddha ke Indonesia sampai sekarang belum ada pembahasan yang lebih rinci. Akan tetapi, beberapa ahli sejarah Belanda mengajukan empat teori yang mungkin dapat menjelaskan masuknya agama Hindu ke Indonesia. Berikut ini merupakan keempat teori tersebut.
- Teori Waisya, dikemukakan oleh Prof. Dr. N.J. Krom. menurut teori itu penyebaran agama Hindu ke Indonesia dilakukan oleh para pedagang. Sebelum pulang ke India, mereka harus menunggu datangnya angin muson selama 6 bulan. Mereka berdagang dan kadang - kadang menikah dengan penduduk asli sambil menyebarkan agama.
- Teori Brahmana, dikemukakan oleh J.C van Leur. Bedasarkan teori itu para Brahmana ( kaum yang ahli dalam bidang agama ) diundang oleh para datu ( pemimpin daerah ) untuk melakukan penobatan secara Hindu. Dengan penobatan yang dilakukan oleh para Brahmana, para datu itu mempunyai kedudukan sederajat dengan raja - raja di India. Selain itu, para Brahmana yang di undang diminta untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan memimpin upacara - upacara keagamaan yang amat penting.
- Teori Kesatria, diekmukakan oleh C.C, Berg. Teori ini mengatakan bahwa golongan Kesatria yang terdiri para prajurit melakukan penyerbuan ( kolonisasi ) ke Indonesia. Mereka mendirikan koloni ( tempat tinggal ) dan menyebarkan agama ke penduduk asli.
- Teori Arus Balik, dikemukakan oleh George Coedes dan F.D.K. Bosch. Berbeda dengan 3 teori diatas yang semuanya menonjolkan peran kasta - kasta di India, teori Arus Balik mengedepankan peran orang Indonesia. Pedagang - pedagang Indonesia yang pergi ke India juga mengunjungi tempat - tempat suci dan pusat kebudayaan. Setelah pulang ke Indonesia, mereka menyebarkan agama Hindu.
- Sementara proses penyiaran agama Buddha di Indonesia mengenal adanya misi penyiar agama yang disebut dharmadhuta. Tersiarnya agama Buddha di Indonesia, diperkirakan terjadi sejak abad ke - 2 M. Hal tersebut dibuktikan dengan penemuan patung Buddha dari perunggu di daerah Jember, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Patung - patung itu berlanggam Amarawati, namun belum diketahui siapa penemu dan yang membawanya dari india selatan ke Indonesia.
- Pengaruh India ke Indonesia juga dibuktikan dengan ditemukannya araca Buddha yang terbuat dari perunggu di daerah Sempaga, Sulawesi Selatan. Menurut ciri - cirinya, arca Sempaga juga memperlihatkan langgam seni arca Amarawati dari India Selatan. Bersamaan dengan tersebarnya agama Hindu - Buddha ke Nusantara, tersebar pula kebudayaan Hindu yang berasal dari India. Kebudayaan tersebut kemudian bercampur dengan kebudayaan asli bangsa Indonesia. Terbentuklah kebudayaan baru yang merupakan perpaduan antara dua kebudayaan. Proses tersebut yang dinamakan akulturasi.
- Akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih tanpa menghilangkan unsur budaya lokal, Syarat untuk dapat terjadi akulturasi adalah tingkat kebudayaan tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan bangsa Indonesia asli sebelumnya terjadinya akulturasi juga sudah tinggi tingkatannya. Bahkan sebelum masuk kebudayaan India, bangsa Indonesia sudah mengenal astronomi, mata uang, wayang, gamelan, dan ukuran ( timbangan ). Selain itu, mereka juga sudah dapat mengerjakan barang dari logam, membatik, dan mengerjakan sawah
- Agama Buddha diperkirakan lebih awal berkembang di Indonesia dibanding Agama Hindu. Pendapat itu didasarkan pada penemuan Arca Perunggu di Sempaga, Sulawesi Selatan. Arca tersebut bentuknya mirip dengan Arca Amarawati di India. Berdasarkan penemuan arca Buddha, diduga daerah - daerah di Indonesia yang telah dipengaruhi unsur Buddha antara lain :
b. Bukit Siguntang, Sumatera Selatan
c. Kota Bangun, Kalimantan Timur
d. Jember, Jawa Timur
e. Kerajaan Sriwijaya
f. Kerajaan Majapahit
g. Kerajaan Singhasari
h. Kerajaan Melayu
i. Kerajaan Mataram Kuno
Teori Masuknya Pengaruh Hindu - Buddha di Indonesia
Reviewed by azielzabbar
on
January 12, 2019
Rating:
No comments: