Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu - Buddha di Indonesia





  • Ajaran agama Hindu semula didiami oleh bangsa Dravida, yang merupakan penduduk asli India.  Kemudian datanglah bangsa Arya yang kebudayaanya lebih tinggi dan menganut kepercayaan politeisme. Kemudian lahirlah agama atau kepercayaan baru yang disebut Hindu. Sumber ajaran agama Hindu juga terdapat pada kitab suci Weda, Brahmana, Aryanaka, dan Upanisad.
  • Kata Weda sendiri berarti pengetahuan ( wid = tahu ). Kitab suci Weda terdiri dari empat bagian berikut : 
          a. Reg Weda, dari kata reg yang berarti memuja. Reg Weda berisi syair - syair yang 
              memuja para dewa agar mereka memberikan kebahagiaan.

          b. Sama Weda, dari kata sama yang berarti lagu. Sama Weda berisi syair - syair 
              seperti yang terdapat dalam Reg Weda, hanya saja syair - syair ini harus       
              dinyanyikan dalam upara - upacara agama.

          c. Yajur Weda, berisi mantra yang harus diucapkan pada waktu upacara kurban.

          d. Atharwa Weda, berisi mantra - mantra untuk penyembuhan penyakit, menolak 
              mara bahaya, mantra - mantra ilmu sihir, dan sebagainya.
  • Pengantu agama Hindu juga mengakui dan menyembah adanya tiga dewa yang disebut Trimurti, yaitu :
          a. Dewa Brahma, bertugas mencipta alam dan dilambangkan sebagai dewa                                        yang  berkepala empat, bertangan empat, dan berkendaraan angsa. Istrinya bernama 
              Saraswati ( Dewi Kecantikan dan Kesenian ).

          b. Dewa Wisnu, bertugas memelihara alam semesta, dilambangkan sebagai dewa 
              berkepala satu, bertangan empat, dan berkendaraan burung garuda. Istrinya 
              bernama Dewi Sri atau Laksmi ( Dewi Kemakmuran ).

          c. Dewi Syiwa, terkenal sebagai dewa perusak, dilambangkan sebagai dewa
              bertangan empat dan memakai candrakapala yang ada gambar tengkorak, serta
              berkendara lembu yang bernama Nandi. Istrinya bernama Dewi Durga atau parwati
              ( Dewi Kematian ).
  • Agama Buddha muncul di India sekitar abad ke-6 SM. Penganjurnya adalah Sidharta Gautama (563-483 SM) putra Raja Sudodhana dar Kapilawastu. Ketika lahir diramalkan bahwa kelak dia tidak akan mejadi raja, Sidharta dilarang keluar istana. Pada umur 16 tahun, dia dikawinkan dengan Yasodhara dan mempunyai anak bernama Ragula.
  • Kemudian terjadi pengumpulan - pengumpulan tradisi lisan pada abad ke-2 SM. Pengumpulan itu dikelompokkan dalam tiga kelompok, tiap kelompok disebut pitaka (keranjang). Demikianlah terdapat tiga kitab pitaka yang disebut Tripitaka atau Tipitaka, ketiga kitab itu adalah sebagai berikut : 
  1. Sutta Pitaka : berisi dharma (dhamma) atau ajaran Buddha kepada para muridnya.
  2. Winaya Pitaka : berisi peraturan - peraturan untuk mengatur tata tertib Sangha atau jemaat.
  3. Abbidharma Pitaka : berisi ajaran mengenai hakikat dan tujuan hidup manusia.
Nama ketiga kitab tersebut berasal dari bahasa Pali. Pada awalnya bahasa tersebut merupakan bahasa rakyat daerah Magadha. Kemudian, statusnya meningkat mejadi bahasa suci agama Buddha.

  • Buddha Gautama mulai mengajarkan agamanya di dalam Taman Rusa di Desa Samath, Benares. Selama sekitar 50 tahun Gautama menyebarkan agamanya. Ia meninggal di Kusinagara pada tahun 483 SM. Setelah kepergian Buddha Gautama, terjadi perpecahan agama Buddha menjadi dua aliran berikut :
  1. Agama Buddha Hinayana atau kendaraan kecil : Aliran inilah yang masih mendekati ajaran Buddha yang asli. Tujuannya adalah untuk mencari nirwana bagi diri sendiri dan percaya bahwa pengajar agama Buddha hanyalah satu yaitu Sidharta Gautama.
  2. Agama Buddha Mahayana atau kendaraan besar : Tujuannya, selain mencari nirwana untuk diri sendiri juga berusaha agar orang lain juga dapat masuk nirwana. Pengajar agama Buddha tidak hanya Sidharta Gautama tetapi juga para bodhisatwa (orang yang sudah berhak masuk nirwana tetapi menagguhkannya agar dapat menolong orang lain agar masuk nirwana).
Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu - Buddha di Indonesia Perkembangan Masyarakat Pada Masa Hindu - Buddha di Indonesia Reviewed by azielzabbar on December 24, 2018 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.