- Pengertian Masa Praaksara
Masa praaksara adalah zaman sebelum mengenal tulisan. praaksara disebut juga dengan nirleka. Kata nirleka berasal dari kata nir yang berarti tanpa dan leka yang berarti tulisan.Masa praaksara akan berakhir pada suatu bangsa ketika sudah mengenal tulisan.berakhirnya masa praksara setiap bangsa berbeda-beda dengan bangsa lain tergantung dari penemuan tertulis yang pertama kali.Misalnya mesir dimana mesir adalah negara yang lebih dulu mengenal tulisan sebelum bangsa indonesia hal ini bisa kita lihat dari masa sejarah mesir yang dimulai kira-kira tahun 4000 SM,Mesopotamia pada pertengahan 3000 SM sedangkan indonesia mulai memasuki zaman seajarah kira-kira abad ke-5.Fase masuknya nusantara pada masa sejarah diawali dari penemuan yupa tentang kerajaan kutai.
- Pengertian Fosil & Artefak
Sebelum kita membahas tentang jenis-jenis manusia purba kita akan jelaskan terlebih dahulu apa itu yang disebut dengan fosil dan artefak?
fosil adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah membatu.biasnya fosil telah terpendam tanah dan batuan yang berlangsung selama ribuan tahun atau jutaan tahun. contoh fosil adalah fosil manusia ,fosil binatang dan fosil tumbuhan. sedangkan artefak adalah segala benda atau perkakas yang dibuat dan digunakan manusia purba untuk keperluan hidupnya. contohnya seperti nekara, kapak persegi, dan gerabah.
- Jenis - Jenis Manusia Purba Pada Masa Praaksara
1. Kelompok Pithecanthropus
Pada awalnya, penemuan fosil manusia purba terjadi secara tidak sengaja. Pada saat B.D von Rietschoten sedang mencari marmer di daerah Wajak, Tulungagung, dia menemukan fosil tengkorak manusia yang kemudian dikirimkan kepada Eugene Dubois.
Pada tahun 1890, Eugene Dubois datang ke Indonesia. Dalam penggalian dekat Trinil, sebuah desa yang terletak di tepi sungai Bengawan Solo, ditemukan fosil dari bagian - bagian tubuh manusia, sebagian dari tulang rahang, sebuah geraham, dan bagian atas tengkorak. Manusia purba tersebut kemudian diberi nama Pithecanthropus erectus.
( pithecos = kera, anthropos = manusia, erectus = tegak ). Pithecanthropus erectus berarti bentuk campuran antara kera dan manusia dan berjalannya sudah tegak.
Saat ditemukan, diperkirakan Pithecanthropus erectus adalah manusia purba tertua, tetapi penelitian selanjutnya membuktikan bahwa perkiraan tersebut keliru. Sebutan Pithecanthropus sendiri pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel, ahli biologi Jerman, pada tahun 1866 untuk menamai "matarantai" yang hilang.
Saat ditemukan, diperkirakan Pithecanthropus erectus adalah manusia purba tertua, tetapi penelitian selanjutnya membuktikan bahwa perkiraan tersebut keliru. Sebutan Pithecanthropus sendiri pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel, ahli biologi Jerman, pada tahun 1866 untuk menamai "matarantai" yang hilang.
G.H.R. von Koenigswald juga melakikan penelitian di sepanjang daerah Sungai Bengawan Solo dari tahun 1936 sampai 1941. Pada tahun 1936, ia menemukan sebuah fosil anak - anak di dekat Mojokerto. Dilihat dari giginya diperkirakan umurnya belum ada 5 tahun. Kemudian diberi nama Pithecanthropus mojokertensis.
Jenis yang ketiga dari Pithecanthropus adalah ditemukannya fosil Pithecanthropus robustus oleh Weidenreich dan Von Koenigswald pada tahun 1939 di Trinil. Fosil ini diperkirakan sejenis dengan Pithecanthropus mojokertensis dan hidup pada masa Pleistosen Tengah.
- Ciri - Ciri Fisik Pithecanthropus :
a. Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm dengan berat sekitar 100 kg.
b. Volume otak berkisar 750 - 1.300 cc.
c. Badan tegap dengan hidung lebar dan tulang pipi yang kuat menonjol
d. Bentuk geraham besar dan rahang yang kuat
e. Tulang tengkorak tebal dengan bentuk yang lonjong
f. Berjalan tegak, tetapi belum sempurna sebab pada saat - saat tertentu masih berjalan dengan empat kaki.
g. Diperkirakan merupakan makhluk hidup omnivora ( pemakan segala )
2. Kelompok Meganthropus
Pada penelitian tahun 1941, Koeningswald menemukan sebagian dari rahang bawah manusia di dekat Sangiran, yang juga terletak di Lembah Sungai Bengawan Solo. Gerahamnya lebih besar dan lebih kuat dibandingkan dengan Pithecanthropus erectus. oleh karena itu, Koenigswald menimpulkan bahwa umurnya pasti lebih tua dari jenis Pithecanthropus yang lain. Oleh karena tubuhnya yang besar, makhluk tersebut diberi nama Meganthropus paleojavanicus atau manusia raksasa dari Pulau Jawa.
- Ciri - Ciri Fisik Meganthropus
a. Memiliki rahang dan otot kunyah yang kuat
b. Muka masif dengan tulang pipi yang tebal, dan kening menyolok
c. Otot tengkuk yang kuat dan dagu yang hampir tidak tampak.
d, Diperkirakan merupakan pemakan tumbuhan
3. Kelompok Homo
Selain jenis Meganthropus dan Pithecanthropus, ditemukan pula manusia purba jenis baru yang disebut jenis Homo. Dalam penggalian yang diadakan antara tahun 1931 - 1934 oleh Ter Haar dan Ir. Oppernoorth ditemukan sebelas buah fosil tengkorak di Desa Ngandong, Kabupaten Blora, juga terletak di Lembah Sungai Bengawan Solo. Beberapa tengkorak sudah hancur tetapi masih dapat memberikan petunjuk.
Setelah diteliti oleh Koenigswald, disimpulkan bahwa manusia purba tersebut tingkatnya sudah lebih tinggi dibandingkan Pithecanthropus bahkan sudah lebih mendekati manusia atau Homo. Oleh karen itu, temuan tersebut diberi nama Homo soloensis atau Manusia Solo. Isi tengkoraknya berkisar antara 1.350 - 1.450 cc. Homo soloensis diperkirakan telah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Koenigswald juga meneliti fosil tengkorak yang sudah ditemukan di Wajak dekat Tulungagung pada tahun 1889. Hasilnya menujukkan bahwa fosil tersebut dapat dimasukkan ke dalam jenis Homo dan diberi nama Homo wajakensis. Menurut Dubois, Homo wajakensis lebih banyak persamaannya dengan penduduk Benua Australia. Ada dugaan bahwa Homo wajakensis merupakan nenek moyang penduduk asli Australia.
Homo wajakensis diperkirakan telah hidup 40.000 hingga 25.000 tahun yang lalu. Homo wajakensis memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi. Homo wajakensis juga merupakan perubahan langsung dari Homo soloensis.
- Ciri - Ciri Fisik Pithecanthropus :
a. Tinggi badan sekitar 165 - 180 cm dengan berat sekitar 100 kg.
b. Volume otak berkisar 750 - 1.300 cc.
c. Badan tegap dengan hidung lebar dan tulang pipi yang kuat menonjol
d. Bentuk geraham besar dan rahang yang kuat
e. Tulang tengkorak tebal dengan bentuk yang lonjong
f. Berjalan tegak, tetapi belum sempurna sebab pada saat - saat tertentu masih berjalan dengan empat kaki.
g. Diperkirakan merupakan makhluk hidup omnivora ( pemakan segala )
2. Kelompok Meganthropus
Pada penelitian tahun 1941, Koeningswald menemukan sebagian dari rahang bawah manusia di dekat Sangiran, yang juga terletak di Lembah Sungai Bengawan Solo. Gerahamnya lebih besar dan lebih kuat dibandingkan dengan Pithecanthropus erectus. oleh karena itu, Koenigswald menimpulkan bahwa umurnya pasti lebih tua dari jenis Pithecanthropus yang lain. Oleh karena tubuhnya yang besar, makhluk tersebut diberi nama Meganthropus paleojavanicus atau manusia raksasa dari Pulau Jawa.
- Ciri - Ciri Fisik Meganthropus
a. Memiliki rahang dan otot kunyah yang kuat
b. Muka masif dengan tulang pipi yang tebal, dan kening menyolok
c. Otot tengkuk yang kuat dan dagu yang hampir tidak tampak.
d, Diperkirakan merupakan pemakan tumbuhan
3. Kelompok Homo
Selain jenis Meganthropus dan Pithecanthropus, ditemukan pula manusia purba jenis baru yang disebut jenis Homo. Dalam penggalian yang diadakan antara tahun 1931 - 1934 oleh Ter Haar dan Ir. Oppernoorth ditemukan sebelas buah fosil tengkorak di Desa Ngandong, Kabupaten Blora, juga terletak di Lembah Sungai Bengawan Solo. Beberapa tengkorak sudah hancur tetapi masih dapat memberikan petunjuk.
Setelah diteliti oleh Koenigswald, disimpulkan bahwa manusia purba tersebut tingkatnya sudah lebih tinggi dibandingkan Pithecanthropus bahkan sudah lebih mendekati manusia atau Homo. Oleh karen itu, temuan tersebut diberi nama Homo soloensis atau Manusia Solo. Isi tengkoraknya berkisar antara 1.350 - 1.450 cc. Homo soloensis diperkirakan telah hidup antara 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu.
Koenigswald juga meneliti fosil tengkorak yang sudah ditemukan di Wajak dekat Tulungagung pada tahun 1889. Hasilnya menujukkan bahwa fosil tersebut dapat dimasukkan ke dalam jenis Homo dan diberi nama Homo wajakensis. Menurut Dubois, Homo wajakensis lebih banyak persamaannya dengan penduduk Benua Australia. Ada dugaan bahwa Homo wajakensis merupakan nenek moyang penduduk asli Australia.
Homo wajakensis diperkirakan telah hidup 40.000 hingga 25.000 tahun yang lalu. Homo wajakensis memiliki tingkat kecerdasan paling tinggi. Homo wajakensis juga merupakan perubahan langsung dari Homo soloensis.
- Berikut ciri - ciri dari Kelompok Homo :
a. Mempunyai tinggi badan sekitar 130 - 210 cm berat badan sekitar 30 - 150 kg.
b. Isi tengkorak berkisar 1.000 - 2.000 cc.
c. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat
d. Alat pengunyah, rahang, dan otot tengkuk sudah mengecil
e. Muka tidak begitu menonjol ke depan dan cara berjalan tegak sempurna.
a. Mempunyai tinggi badan sekitar 130 - 210 cm berat badan sekitar 30 - 150 kg.
b. Isi tengkorak berkisar 1.000 - 2.000 cc.
c. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat
d. Alat pengunyah, rahang, dan otot tengkuk sudah mengecil
e. Muka tidak begitu menonjol ke depan dan cara berjalan tegak sempurna.
Pengertian Masa Praaksara dan Jenis-Jenis Manusia Purba
Reviewed by azielzabbar
on
November 18, 2018
Rating:
No comments: